A. LAPORAN HASIL SEMILAR
1. Laporan berbentuk naskah atau notula rapat
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
Bab III. Kesimpulan dan Saran
Contoh Laporan Sederhana:
BAB I
BAB III
1 Pengertian Laporan
Laporan merupakan bentuk komunikasi yang dapat dilakukan secara tertulis atau lisan mengenai sesuatu hal tertentu sesuai dengan tujuan penulisannya. Uraian berikut akan lebih ditekankan pada pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan laporan tertulis. Laporan inilah yang secara resmi dijadikan sebagai sumber informasi, alat pertanggungjawaban, dan alat pengambilan keputusan dalam kehidupan organisasi.
Secara konvensional, laporan penelitian disusun dengan mengikuti pola atau sistematika sebagai berikut: pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan kesimpulan serta saran atau rekomendasi. Pada bagian pendahuluan laporan hendaknya dikemukakan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/kontribusi penelitian, dan definisi operasional. Pada kajian pustaka berisi kajian teoretik, kerangka berpikir, dan hipotesis atau pertanyaan penelitian. Pada metode penelitian hendaknya dikemukakan rancangan/desain penelitian, wilayah generalisasi, subjek penelitian, populasi dan sampel, cara/prosedur/pendekatan/teknik pengumpulan data, dan analisis data. Pada bagian hasil penelitian dan pembahasan hendaknya dikemukakan deskripsi tentang lokasi penelitian dan subjek penelitian, analisis deskriptif data penelitian yang telah dikumpulkan, pelaksanaan pengujian hipotesis atau uraian yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian (jika ada), interpretasi terhadap hasil penelitian, dan pembahasan terhadap hasil penelitian dalam hubungannya dengan teori-teori yang relevan atau hasil penelitian lain yang sejenis dan relevan. Pada kesimpulan atau penutup hrekomendasiendaknya dikemukakan kesimpulan hasil penelitian, diskusi, keterbatasan, implikasi, dan saran atau.
2. Bentuk-bentuk laporan :
1. Laporan berbentuk naskah atau notula rapat
2. Laporan berbentuk lembaran form yang telah ada ketentuannya dan tinggal diisi
3. Laporan yang berbentuk buku, biasanya laporan penelitian
3. Fungsi Laporan
Laporan berfungsi sebagai dokumen otentik yang dapat dijadikan sebagai bahan studi orang lain dan sebagai sumber pengalaman bagi orang lain.
4. Isi Laporan
Laporan yang kita buat hendaknya berisi hal-hal sebagai berikut:
1) Fakta yang menyangkut semua aspek kegiatan
2) Kegiatan yang dilakukan
3) Tercapai tidaknya tujuan yang telah ditetapkan.
4) Saran-saran
4. Tujuan Laporan
Tujuan laporan antara lain:
1) untuk mengetahui suatu masalah.
2) untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan suatu masalah.
3) supaya dapat mengambil keputusan yang lebih efektif.
4) untuk menemukan teknik-teknik baru.
5) sebagai sarana mengadakan pengawasan dan perbaikan
5. Bentuk-Bentuk Laporan
1.Laporan berbentuk formulir atau matriks, yaitu laporan yang tinggal mengisi pada blangko yang disediakan.
2. Laporan berbentuk memorandum atau nota, yaitu laporan yang diuraikan secara singkat. Laporan ini dibuat dalam rangka proses hubungan kerja antara atasan dan bawahan atau antar-unsur-unsur dalam suatu instansi.
3. Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang diuraikan lebih panjang dari memorandum sebagaimana uraian dalam bentuk surat biasa. Jenis laporan ini dapat dipergunakan untuk bermacam-macam topik.
4. Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan yang panjang, biasanya disusun seperti makalah. Materi laporan dibagi menjadi beberapa topik dan subtopik.
5. Laporan berbentuk buku, yaitu laporan yang disusun dalam bentuk buku.
6. Sistematika penulisan laporan lengkap :
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Penelitian/Kegiatan
B. Tujuan Kegiatan
C. Manfaat
Bab II. Pelaksanaan Kegiatan
Bab III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Contoh Laporan Sederhana:
Nama Lembaga Penyelenggara)
Laporan Hasil Seminar
(Judul Seminar)
I Pendahuluan
a. Latar belakang seminar
b. Tujuan seminar
c. Hari/tanggal dan tempat seminar
II Pelaksanaan Seminar
a. Pembicara
b. Moderator
c. Notulis
d. Peserta
III Hasil Seminar (deskripsikan)
IV Kesimpulan Seminar
V Lampiran
a. Susunan Panitia
b. Makalah
c. Daftar hadir
Contoh laporan formal :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan.
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah HIV / AIDS dan petunjuk pencegahan HIV / AIDS.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulisan banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya.
Semoga dengan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan tentang HIV / AIDS. Sehingga kita semua dapat terhindar dari penyakit berbahaya tersebut.
Akhirnya kepada Allah jualah penulis mohon taufik hidayah, semoga usaha kami ini mendapat manfaat yang baik. Serta mendapat ridho dari Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang Masalah
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekrang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. Tapi kita semua tidak perlu takut. Jika kita berprilaku sehat dan bertanggung jawab serta senantiasa memegang teguh ajaran agama, maka kita akan terbebas dari HIV/AIDS.
B. Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
Secara terperinci tujuan dari penelitian dan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui penyebab AIDS serta bahaya yang ditimbulkan.
2. Mengetahui cara pencegahan HIV / AIDS.
3. Mengetahui pandangan 5 agama di Indonesia tentang HIV / AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN
HIV ialah merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah virus penyebab AIDS.
AIDS ialah merupakan singkatan dari Acquired Immunideficiency Syndrome adalah kumpulan gejala penyakit yang didapat akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.
1. Apakah penyebab AIDS itu ?
AIDS disebabkan oleh virus yang namanya HIV (Human Immunodeficiency Virus) yaitu virus yang merusak system kekebalan tubuh manusia. Akibatnya tubuh menjadi rentan terhadap serangan penyakit.
2. HIV / AIDS dapat ditularkan melalui 3 cara yaitu :
Hubungan seks bebas yang tidak terlindung, dengan orang yang telah terinfeksi HIV / AIDS.
Tranfusi darah atau penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Ibu hamil penderita HIV / AIDS kepada bayi yang dikandungnya.
3. Menurut pandangan 5 agama di Indonesia, tentang AIDS. AIDS memang salah satu penyakit buruk jika dipandang dalam agama. Karena penularan HIV / AIDS sendiri memang melalui cara yang dilarang agama. Salah satunya HIV / AIDS ditularkan melalui hubungan seks bebas. Seks bebas sendiri dilarang dalam agama.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Menurut pandangan agama HIV / AIDS itu buruk, karena penularan pun terjadi melalui cara yang dilarang oleh agama. Salah satunya HIV / AIDS ditularkan melalui hubungan seks bebas.
B. PIDATO
A. Definisi / Pengertian Pidato
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.
B. Tujuan Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.
C. Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
2. Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.
D. Metode Pidato
Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :
1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata.
2. Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.
3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.
E. Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.
F. Kerangka Susunan Pidato
Skema susunan suatu pidato yang baik :
1. Pembukaan dengan salam pembuka
2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.
4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.
B. Tujuan Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.
C. Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
2. Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.
D. Metode Pidato
Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :
1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata.
2. Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.
3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.
E. Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.
F. Kerangka Susunan Pidato
Skema susunan suatu pidato yang baik :
1. Pembukaan dengan salam pembuka
2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.
4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)
C. SURAT LAMARAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat lamaran pekerjaan adalah:
• penggunaan bahasa
• Penggunaan ejaan dan tanda baca
• lay out atau komposisi
• kebersihan dan kerapian
• isi.
1. Penggunaan Bahasa
Pastikan bahwa bahasa yang digunakan dalam menulis surat lamaran pekerjaan adalah bahasa yang baku, bukan bahasa percakapan atau bahasa nonformal. Pilihlah kata-kata yang baku dan hindari kata-kata asing yang belum diserap ke dalam bahasa Indonesia, kecuali tidak ada padanan kata yang lain dalam bahasa Indonesia. Selain itu, gunakan struktur kalimat yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Kesalahan yang umum terjadi adalah penggunaan struktur kalimat yang salah dalam penutup surat, seperti, "Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih," yang seharusnya ditulis, "Atas perhatian Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih." Uraian tentang ini dapat dibaca di blog ini dengan judul "Kalimat Penutup Surat."
2. Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca
Lihat buku Pedoman EYD untuk memastikan bahwa penulisan kata dan penggunaan tanda baca sudah benar. Banyak kesalahan yang dilakukan orang dalam menggunakan ejaan dan tanda baca ini tanpa disadari dikarenakan penulisan surat lamaran hanya didasarkan contoh surat yang sudah ada yang penulisannya banyak mengandung kesalahan. Beberapa kesalahan dalam segi ejaan antara lain sebagaimana dijelaskan berikut ini.
• Penulisan tanggal surat tidak lengkap, seperti Jember, 24-2-08 atau 24 Feb o8. Sebaiknya tanggal surat ditulis sbb.: Jember, 24 Februari 2008 (diberi koma antara kota dan tanggal, dan tidak diakhiri dengan tanda titik).
• Penulisan alamat tujuan menggunakan kata yang tidak perlu seperti kata kepada dan bapak atau kata sapaan lainnya yang tidak diikuti nama diri. Misalnya, Kepada Yth. Bapak Direktur PT Nusantara adalah tidak tepat, sebaiknya ditulis Yth. Direktur PT Nusantara. Alamat surat juga tidak perlu diakhiri dengan tanda titik.
3. Lay Out atau Komposisi
Aturlah komposisi surat sedemikian rupa sehingga tampilan surat nampak serasi, tidak terlalu penuh ke atas dan kosong di bagian bawah atau sebaliknya, demikian juga posisi kiri dan kanan. Spasi dapat dibuat satu atau satu setengah, disesuaikan antara panjang surat dan panjang kertas.
4. Kebersihan dan Kerapian
Gunakan kertas yang putih bersih, tidak mengandung coretan-coretan. Bila tidak ada permintaan untuk ditulis dengan tangan sendiri, sebaiknya diketik dengan komputer. Bila terpaksa harus ditulis tangan, usahakan tidak mengandung bekas kesalahan.
5. Isi
Isi surat hendaknya disesuaikan apakah surat itu ditulis berdasarkan iklan atau inisiatif sendiri. Kemukakan maksud surat dengan jelas, misalnya bidang pekerjaan apa yang hendak dilamar. Selain itu, kemukakan juga kualifikasi diri Anda untuk meyakinkan bahwa Anda pantas mendapatkan pekerjaan tersebut. Lampirkan berkas-berkas yang dapat menjadi bukti kualifikasi yang Anda sebutkan.
6. Penutup
Dalam berbagai surat dinas kita sering menjumpai kalimat penutup surat yang berbunyi sebagai berikut ini.
1. Atas perhatiannya, diucapkan terima kasih, atau
2. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Kedua kalimat di atas mengandung kesalahan sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
Kata ganti -nya pada kata perhatiannya adalah kata ganti orang ketiga tunggal, sedangkan ucapan kita sebenarnya kita tujukan pada orang kedua, maka menjadi tidak jelas siapa yang dimaksud dengan -nya pada kalimat tersebut. Seharusnya -nya itu diganti dengan kata ganti orang kedua (Anda) atau diganti dengan kata sapaan Bapak/Ibu, sehingga menjadi Atas perhatian Bapak/Ibu.
Bentuk diucapkan atau kami ucapkan merupakan bentuk kata kerja pasif sehingga menjadi tidak jelas mana subjek kalimatnya. Seharusnya kata tersebut berbentuk aktif (mengucapkan) karena jelas yang menjadi subjek adalah kami, sehingga kalimatnya berbunyi Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu. Nah, jika kalimatnya disusun terbalik (anak kalimat mendahului induknya) maka akan menjadi Atas perhatian Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih
• penggunaan bahasa
• Penggunaan ejaan dan tanda baca
• lay out atau komposisi
• kebersihan dan kerapian
• isi.
1. Penggunaan Bahasa
Pastikan bahwa bahasa yang digunakan dalam menulis surat lamaran pekerjaan adalah bahasa yang baku, bukan bahasa percakapan atau bahasa nonformal. Pilihlah kata-kata yang baku dan hindari kata-kata asing yang belum diserap ke dalam bahasa Indonesia, kecuali tidak ada padanan kata yang lain dalam bahasa Indonesia. Selain itu, gunakan struktur kalimat yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Kesalahan yang umum terjadi adalah penggunaan struktur kalimat yang salah dalam penutup surat, seperti, "Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih," yang seharusnya ditulis, "Atas perhatian Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih." Uraian tentang ini dapat dibaca di blog ini dengan judul "Kalimat Penutup Surat."
2. Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca
Lihat buku Pedoman EYD untuk memastikan bahwa penulisan kata dan penggunaan tanda baca sudah benar. Banyak kesalahan yang dilakukan orang dalam menggunakan ejaan dan tanda baca ini tanpa disadari dikarenakan penulisan surat lamaran hanya didasarkan contoh surat yang sudah ada yang penulisannya banyak mengandung kesalahan. Beberapa kesalahan dalam segi ejaan antara lain sebagaimana dijelaskan berikut ini.
• Penulisan tanggal surat tidak lengkap, seperti Jember, 24-2-08 atau 24 Feb o8. Sebaiknya tanggal surat ditulis sbb.: Jember, 24 Februari 2008 (diberi koma antara kota dan tanggal, dan tidak diakhiri dengan tanda titik).
• Penulisan alamat tujuan menggunakan kata yang tidak perlu seperti kata kepada dan bapak atau kata sapaan lainnya yang tidak diikuti nama diri. Misalnya, Kepada Yth. Bapak Direktur PT Nusantara adalah tidak tepat, sebaiknya ditulis Yth. Direktur PT Nusantara. Alamat surat juga tidak perlu diakhiri dengan tanda titik.
3. Lay Out atau Komposisi
Aturlah komposisi surat sedemikian rupa sehingga tampilan surat nampak serasi, tidak terlalu penuh ke atas dan kosong di bagian bawah atau sebaliknya, demikian juga posisi kiri dan kanan. Spasi dapat dibuat satu atau satu setengah, disesuaikan antara panjang surat dan panjang kertas.
4. Kebersihan dan Kerapian
Gunakan kertas yang putih bersih, tidak mengandung coretan-coretan. Bila tidak ada permintaan untuk ditulis dengan tangan sendiri, sebaiknya diketik dengan komputer. Bila terpaksa harus ditulis tangan, usahakan tidak mengandung bekas kesalahan.
5. Isi
Isi surat hendaknya disesuaikan apakah surat itu ditulis berdasarkan iklan atau inisiatif sendiri. Kemukakan maksud surat dengan jelas, misalnya bidang pekerjaan apa yang hendak dilamar. Selain itu, kemukakan juga kualifikasi diri Anda untuk meyakinkan bahwa Anda pantas mendapatkan pekerjaan tersebut. Lampirkan berkas-berkas yang dapat menjadi bukti kualifikasi yang Anda sebutkan.
6. Penutup
Dalam berbagai surat dinas kita sering menjumpai kalimat penutup surat yang berbunyi sebagai berikut ini.
1. Atas perhatiannya, diucapkan terima kasih, atau
2. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Kedua kalimat di atas mengandung kesalahan sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
Kata ganti -nya pada kata perhatiannya adalah kata ganti orang ketiga tunggal, sedangkan ucapan kita sebenarnya kita tujukan pada orang kedua, maka menjadi tidak jelas siapa yang dimaksud dengan -nya pada kalimat tersebut. Seharusnya -nya itu diganti dengan kata ganti orang kedua (Anda) atau diganti dengan kata sapaan Bapak/Ibu, sehingga menjadi Atas perhatian Bapak/Ibu.
Bentuk diucapkan atau kami ucapkan merupakan bentuk kata kerja pasif sehingga menjadi tidak jelas mana subjek kalimatnya. Seharusnya kata tersebut berbentuk aktif (mengucapkan) karena jelas yang menjadi subjek adalah kami, sehingga kalimatnya berbunyi Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu. Nah, jika kalimatnya disusun terbalik (anak kalimat mendahului induknya) maka akan menjadi Atas perhatian Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih
0 komentar:
Posting Komentar